KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, kasih, dan karuniaNya penulis
dapat menyelesaikan karya ilmiah ini
dengan baik. Penulis telah berupaya
besar untuk menyeesaikan karya ilmiah ini,
namun demikian penulis menyadari bahwa
karya ilmiah ini belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis dengan senang
hati dan menyambut baik adanya kritik
dari saran dari pembaca untuk membangun
dan menyempurnakan karya ilmiah
ini. iranya tulisan
sederhana ini memberi manfaat yang sangat berharga untuk menambah kepustakaan
yang membahas topik “Wesel Tagih”.
Dan bisa menjadi
sebagai bahan pelajaran untuk menambah ilmu pengetahuan yang dapat bernilai
ilmiah.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………………... i
DAFTAR ISI
....................................................................................….
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .........................................................................…..
.1
1.2.Rumusan Masalah
..................................................................…….. 2
1.3. Tujuan Penulisan
.......................................................…. …………2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1. Pengertian Wesel Tagih
............................................................….. 3
2.2. Macam - Macam
Wesel.…........…............................................…...5
2.3. Karakteristik Wesel Tagih
...........................................................…7
2.4. Pencatatan Wesel Tagih
...................................................................9
2.5. Perlakuan Akuntansi Terhadap Wesel
Tagih.................................. 10
2.6. Penilaian Wesel Tagih ................................................................…13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
.................................................................................
19
4.2. Saran
............................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..20
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Piutang dalam suatu
lingkup usaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Piutang terjadi sebagai
akibat dari penjualan barang atau jasa secara kredit kepada pelanggan.
Pemberian jangka waktu kepada pelanggan
untuk melunasi kewajibannya merupakan kebijakan tersendiri dari setiap
perusahaan.Pemberian kelonggaran pembayaran kewajiban kepada pelanggan ini
dapat menguntungkan dan merugikan perusahaan.Pemberian piutang akan
meningkatkan aktivitas dalam suatu perusahaan karena pelanggan diberikan
kemudahan atau keringanan dalam membayar kewajibannya kendati sudah mendapatkan
barang atau sudah menikmati jasanya. Pemberian piutang ini bisa juga semakin
memperbanyak cakupan bisnis suatu perusahaan.Namun disisi lain piutang dapat
menimbulakam kerugian. Hal ini berkaitan dengan ketidakpastian dalam pembayaran
piutang. Piutang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena untuk masa
kedepan akan ada kemungkinan debitur tidak sanggup membayar kewajibannya.Oleh
karena itu dalam memberikan piutang kepada pelanggan perusahaan juga harus
mempunyai bebarapa pertimbangan tersendiri. elain itu perusahaan juga harus
mempertimbangkan untuk membuat penyisihan jika terjadi kemungkinan debitur
tidak sanggup untuk membayar utangnya
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di
atas maka masalah yang ditemukan
dalam pembahasan akuntansi wesel tagih
adalah: Penyajian wesel tagih dalam
Laporan Keuangan belum sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang
berlaku.
1.3.Tujuan
Suatu masalah sangat erat hubungannya
dengan masalah lain dan masalah
tersebut tidak dapat berdiri sendiri.
Mengingat keterbatasan waktu,, tenaga, biaya,
ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh
penulis, maka luasnya penulisan karya
ilmiah ini hanya dibatasi pada
penanganan akuntansi piutang usaha.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah
untuk mengetahui bagaimana
penyajian piutang usaha yang benar dalam
laporan keuangan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1. Pengertian Wesel Tagih
adalah janji tertulis yang tidak bersyarat
dari satu pihak kepada pihak lain untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu di masa yang akan datang.
Wesel dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Wesel berbunga adalah wesel yang mempunyai
tingkat bunga yang ditetapkan.
2. Wesel tanpa bunga adalah wesel yang bunganya
sudah termasuk di dalam jumlah
nominalnya sehingga bunga tidak dinyatakan secara
eksplisit.
Wesel-wesel ini ada yang dapat dipindahtangankan
atau dijual atau didiskonto
kepada pihak lain seperti bank, tetapi ada juga yang
tidak bisa dipindahtangankan.
Pendiskontoan wesel akan dilakukan sebelum jatuh
tempo. Seperti dalam hal piutang
usaha, maka piutang wesel juga bisa dibedakan
menjadi wesel dagang, wesel dari
pegawai dan lain-lain.
Pada umumnya
piutang wesel dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Piutang wesel tidak berbunga
2. Piutang wesel berbunga
Piutang wesel berbunga adalah piutang wesel dimana
debitor akan dikenai
sejumlah bunga tertentu seperti yang tertera dalam
lembar weselnya selama umur
wesel. Sedangkan piutang wesel tidak berbunga adalah
piutang wesel yang tidak
bersyarat pembayaran bunga, yang berarti debitor tidak
dikenai bunga wesel.
Wesel tagih janji tertulis dari satu pihak kepada pihak lain untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
Wesel bayar janji tertulis yg ditandatangani oleh pembuatnya agar
pada tanggal yang ditetapkan atau pada waktu yang akan datang dan atas
permintaan tertentu membayarkan sejumlah uang.
Akuntansi untuk Wesel
Tagih terdiri atas:
1. Pengakuan
Wesel Tagih (Recognation of Note Receivable)
2. Penilaian
Wesel Tagih (Valuation of Note Receivable)
3. Pelepasan
Wesel Tagih (Disposal of Note Receivable)
Unsur-unsur yang terdapat
dalam Surat Wesel:
v Nilai Nominal
v Periode Wesel
v Tanggal Wesel
v Tingkat Bunga
v Penulis Wesel
v Penerima Wesel
|
.
2.2.Macam-macam wesel.
1) Wesel biasa adalah surat wesel di mana terdapat semua pihak
yang berhubungan dengan wesel tersebut.
2) Wesel atas pengganti penerbit adalah wesel yang di
terbitkan untuk diri penarik sendiri.
3) Wesel atas penerbit sendiri adalah wesel yang diterbitkan
oleh penarik, tetapi pihak tertarik adalah pihak penarik itu sendiri.
4) Wesel untuk penghitungan pihak ketiga adalah wesel yang
tidak di terbitkan oleh penarik sendiri, tetapi diterbitkan oleh pihak ketiga
untuk penarik itu sendiri.
5) Wesel Inkasso adalah wesel yang memberikan kuasa kepada
pemegangnya untuk mengih sejumlah uang, sehingga wesel ini tidak dapat di
pindah tangankan.
6) Wesel berdomisili adalah surat wesel yang pembayarannya
dilakukan oleh orang lain selain dari tertarik dan pembayarannya di lakukan
ditempat pihak ketiga
Personil Wesel
Dalam hukum wesel, dikenal beberapa personil wesel, yaitu orang-orang
yang terlibat dalam lalu lintas pembayaran dengan surat wesel.
1. Penerbit, adalah terjemahan dari
istilah aslinya dalam bahasa Belanda trekker, bahasa Inggrisnya drawee, yaitu
orang yang mengeluarkan surat wesel.
2. Tersangkut, adalah terjemahan dari
istilah aslinya dalam bahasa Belanda betrokkene, yaitu orang diberi perintah
tanpa syarat untuk membayar.
3. Akseptan, adalah terjemahan dari
istilah aslinya dalam bahasa Belanda acceptant, bahasa Inggrisnya acceptor,
yaitu tersangkut yang telah menyetujui untuk membayar surat wesel pada hari
bayar, dengan memberikan tanga tangannya.
4. Pemegang Pertama. Adalah
terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda nomor, bahasa Inggrisnya
holder, yaitu orang yang menerima surat wesel pertama kali dari penerbit.
5. Pengganti, adalah terjemahan dari
istilah aslinya dalam bahasa Belanda geendosseerde, bahasa Inggrisnya indorsee,
yaitu orang yang menerima peralihan surat wesel dari pemegang sebelumnya.
6. Endosan, berasal dari istilah
aslinya dalam bahasa Belanda endosant, bahasa Inggrisnya indorser, yaitu orang
yang memperalihkan surat wesel kepada pemegang berikutnya.
Contoh Wesel
2.3.Karakteristik Wesel Tagih
-Tanggal jatuh tempo
Tanggal suatu promes
atau wesel harus dibayarkan disebut tanggal jatuh tempo (due date atau maturity
date). Periode waktu antara tanggal penerbitan sampai dengan tanggal jatuh
tempo promes atau wesel jangka pendek bisa dinyatakan dalam hari atau bulan.
Jika dinyatakan dalam hari maka tanggal jatuh tempo promes atau wesel
dinyatakan jumlah hari setelah tanggal penerbitan. Demikian juga apabila
dinyatakan dengan bulan.
-Bunga
wesel menetapkan bunga
yang akan dibayarkan untuk periode antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh
tempo. wesel jangka pendek, yaitu jangka waktunya kurang dari satu tahun maka
bunga umumnya dibayar pada saat jatuh tempo.
Cara menghitung bunga
Pada tanggal 1 juli
200, Bank ABC meminjam uang kepada PT DOREMI sebesar Rp 50.000.000 yang akan
jatuh tempo satu tahun kemudian. Bunga wesel tagih tersebut adalah 10% per
tahun.
Bunga wesel tagih=nilai
pokok wesel tagih xbunga pertahun x masa
jatuh tempo
= Rp50.000.000 x 10% x
1 bulan
= Rp 5.000.000
syarat wesel tagih |
perhitungan bunga |
ket |
10jt,3%,1thn |
10jt x 3% x 1= Rp300.000 |
|
10jt, 3%,, 5bln |
10jt x 3% x 5/12=Rp125.000 |
1tahun+12 bulan |
10it,3%, 60 hari |
10it x 35x 60/365= Rp49.315 |
1tahun= 365 hari |
2.4. Pencatatan wesel
tagih
Wesel tagih akan
dicatat sebesar nilai sekarang (present value) dari arus kas masa
depan yang diharapkan diterima. Nilai sekarang wesel
jangka pendek umumnya tidak
berbeda dengan nilai jatuh temponya (jika ada
selisih jumlahnya tidak material),
sehingga untuk wesel jangka pendek umumnya akan
dicatat sebesar nilai nominalnya.
Wesel tagih jangka panjang dinilai sekarang atau
lebih awal dengan tingkat bunga
pasar yang berlaku pada saat wesel diterbitkan. Jika
tingkat bunga yang ditetapkan
untuk wesel tagih sama dengan tingkat bunga pasar,
maka wesel tersebut terjual
sebesar nilai nominalnya. Tetapi jika tingkat bunga
wesel yang ditetapkan tidak sama
dengan tingkat bunga pasar maka wesel tagih tersebut
akan terjual dengan nilai yang
berbeda dengan nilai nominalnya. Perbedaan antara
nilai nominal dengan nilai
sekarang arus kas yang diterima disebut agio atau
disagio.
2.5.Perlakuan Akutansi Terhadap Wesel
Tagih
1.Jurnal Saat Penerimaan Wesel Tagih yang
Diterbitkan Debetor
Sama seperti piutang usaha, piutang wesel juga
termasuk aset keuangan yang dikatagorikan sebagai
Pinjaman yang diberikan dan piutang (loan and
receivable) wesel tagih sering tidak memiliki indeks
Di pasaran/ (kuota aktif). Apabila nilai saham
terlihat pada indeks di Bursa Efek Indonesia,nilai wesel
Tagih dan bungannya tergantung perjanjian antara kreditor
dan debetor.
Masa jauh tempo wesel tagih dapat ≤ 1 tahun ataupun
› 1 tahun. Apabila jangka waktu wesel tagih
≤ 1 tahun, boleh diasumsikan tidak ada perbedaan
nilai waktu uang (time value of money) saat wesel
Tagih diterbitkan dengan jatuh temponya. Wesel tagih
yang memiliki masa jatuh tempo yang singkat dicatat
Sebesar nilai pokok yang dicatat pada wesel tagih
tersebut (face value)
Nilai waktu uang adalah perbedaan antara niali uang
di masa sekarang dengan di masa yang akan datang.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh inflasi yang
menurunkan daya beli masyarakat.
Sebagai contoh,beberapa tahun yang lalu uang sebesar
Rp.20.000 dapat membeli 1 kg ayam.
Sekarang Rp.20.000 biaya dapat membeli ayam kurang
dari 1 kg.
2. Jurnal Saat Pengakuan Pendapatan Bunga
Tidak ada pengakuan pendapatan saat pengakuan awal
wesel tagih. Pendapatan diakui
Seiring berjalannya waktu. Dengan kata lain,
perusahaan perlu meng-accrue pendapatan
Dan membuat jurnal penyesuaian setiap akhir periode
selama wesel tagih tersebut belum
Jatuh tempo.
3. Jurnal Saat Jatuh Tempo Wesel Tagih
Jurnal pada saat jatuh tempo wesel tagih tergantung
kepada apakah wesel tagih tersebut
Dilunasi oleh debetur. Apabila kreditur masih
memiliki keyakinan bahwa wesel tagih tersebut
Akan dilunasi, maka kreditor akan mendebet piutang
usaha sebesar nilai pokok wesel tagih
Ditambah bunga. Sebaliknya, apabila kreditor
meyakini bahwa debetur tidak akan melunasi utangnya,
Maka kreditor akan mendebet biaya kerugian piutang
atau cadangan kerugian piutang( tergantung
Apakah menggunakan metode langsung ataupun tidak
langsung) tidak ada pendapatan yang diakui
Pada saat jatuh tempo wesel tagih tersebut.
Contoh Soal :
PT Mutiara memberi pinjaman kepada PT Trisna
Cendeikia sebesar Rp. 200.000.000,-,
disertai dengan penerbitan wesel tagih nominal Rp.
200.000.000,-, bunga 10% per
tahun, jatuh tempo 3 tahun. Maka nilai sekarang dari
wesel tagih tersebut adalah:
a) Jika tingkat bunga pasar 10%
Nilai nominal wesel tagih Rp200.000.000,00
Nilai sekarang (Present Value) dari nilai nominal :
(Rp200.000.000,00 x PVIF(n=3, i=10%)=
Rp200.000.000,00 x 0,75132 = Rp150.264.000,00
Nilai sekarang (Present Value) dari bunga :
(Rp20.000.000,00 × PVIFA(n=3, i=10% =
Rp20.000.000,00 × 2,48685) = Rp 49.737.000,00 Rp200.001.000,00
Perbedaan (diabaikan) Rp
1.000,00
Karena selisihnya hanya Rp. 1.000,-, maka diabaikan,
artinya nilai sekarang sama
dengan nilai nominalnya yaitu Rp. 200.000.000,-.
b) Jika tingkat bunga pasar 12%
Nilai nominal wesel tagih Rp200.000.000,00
Nilai sekarang (Present Value) dari nilai nominal :
(Rp200.000.000,00 × PVIF(n=3, i=12%)=
Rp200.000.000,00 × 0,71178 = Rp142.356.000,00
Nilai sekarang (Present Value) dari bunga :
(Rp20.000.000,00 x PVIFA(n=3, i=12%)=
Rp20.000.000,00 x 2,40183) = Rp48.036.000,00 Rp190.392.600,00
Perbedaan (Disagio wesel tagih)
Rp 9.607.600,00
Nilai sekarang wesel tagih lebih kecil daripada
nilai nominalnya sebesar Rp.9.607.600,-, selisih ini disebut dengan disagio
wesel tagih.
c) Jika tingkat bunga pasar 8%
Nilai nominal wesel tagih
Rp200.000.000,00
Nilai sekarang (Present Value) dari nilai nominal :
(Rp200.000.000,00 × PVIF(n=3, i=8%) =
Rp200.000.000,00 × 0,79383 = Rp158.766.000,00
Nilai sekarang (Present Value) dari bunga :
(Rp20.000.000,00 x PVIFA(n=3, i=8%) =
Rp20.000.000,00 x 2,57710) = Rp 51.542.000,00 Rp210.308.000,00
Perbedaan (Agio wesel tagih) Rp
10.308.000,00
Nilai sekarang wesel tagih lebih besar daripada
nilai nominlanya sebesar Rp.
10.308.000,-, selisih ini disebut dengan agio wesel
tagih.
2.6. Penilaian Wesel Tagih
Wesel tagih jangka
pendek dicatat dan dilaporkan pada nilai bersih yang dapat
direalisasi yakni jumlah nominalnya dikurangi semua
penyisihan yang diperlukan yaitu
besarnya piutang yang diperkirakan tidak dapat
ditagih. Perhitungan dan estimasi yang
terlibat dalam penilaian wesel tagih jangka pendek
sama seperti piutang, demikian pula
untuk pencatatan beban piutang yang tak tertagih
sekaligus penyisihannya/cadangannya.
MENDISKONTOKAN WESEL
Yang dimaksud dengan mendiskontokan wesel adalah
meminjam uang ke bank
dengan menggunakan wesel sebagai jaminan. Bunga
(diskonto) wesel dihitung dengan
cara sebagaimana dalam ilustrasi .
Cara Perhitungan Bunga (Diskonto)
Bunga (Diskonto) =
Nilai Jatuh Tempo x Traif Diskonto x Periode Diskonto
Pada saat perusahaan
ingin mendiskontokan wesel, yang juga perlu diperhatikan
disini adalah penentuan tanggal/ hari jatuh tempo..
Tanggal jatuh tempo bisa
ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama, yakni
kreditur menentukan dan debitur
menyetujuinya dan akan berjanji membayar pada
tanggal yang sudah ditentukan kreditur.
Selain itu, tanggal jatuh tempo bisa didasarkan atas
janji yang ditulis sendiri oleh debitur,
atau bisa juga pada akhir periode yang
ditetapkannya.
Dalam
perhitungan bunga dan diskonto, satu tahun diperhitungkan selama 360 hari dan
hari bunga/diskonto dihitung berdasarkan jumlahhari sesungguhnya sejak wesel
diterima/didiskontokan sampai tanggal jatuh tempo.
Dalam perhitungan hari diskonto ini tanggal
terjadinya transaksi tidak diperhitungkan,
tetapi tanggal jatuh temponya dihitung. Misalnya PT
Harapan Sentosa mempunyai wesel
tagih dengan nominal Rp. 200.000.000,- jangka waktu
3 bulan, tertanggal 1 April 2006
didiskontokan pada tanggal 22 April dengan diskonto
10%. Periode diskonto dihitung
sebagai berikut:
22 – 30 April = 9 hari
Mei = 31 hari
Juni = 30 hari
1 Juli (Jatuh Tempo) = 1 hari
Periode Diskonto = 71 hari
Perhitungan pendiskontoan wesel dengan menggunakan
contoh di atas adalah
sebagai berikut:
1. Wesel Tidak Berbunga
Jumlah uang yang diterima pada tanggal 22 April 2006
adalah:
Nilai jatuh tempo Rp
200.000.000,00
Diskonto: Rp200.000.000,00 × 10% × 71/360 = Rp3.944.444,00
Uang yang diterima Rp
196.055.556,00
Pendiskontoan wesel diatas oleh pihak yang mendiskontokan
wesel (PT Harapan
Sentosa) akan dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Kas Rp
196.055.556,00
Beban Bunga Rp
3.944.444,00
Piutang Wesel (Piutang
Wesel Didiskontokan) Rp
200.000.000,00
2. Wesel Berbunga
Misalnya wesel di atas berbunga sebesar 12% setahun
dan didiskontokan dengan
diskonto sebesar 10% setahun. Jumlah yang diterima
pada tanggal 22 April 2006
adalah:
Nilai nominal wesel Rp
200.000.000,00
Bunga: 12% × 3/12 × Rp200.000.000,00 = Rp. 6.000.000,00
Nilai jatuh tempo wesel Rp
206.000.000,00
Diskonto: Rp.206.000.000 × 10% × 71/360 = Rp 4.062.778,00
Uang yang diterima Rp
201.937.222,00
PT Harapan Sentosa akan mencatat pendiskontoan wesel
berbunga diatas dengan
jurnal sebagai berikut:
Kas Rp
201.937.222,00
Piutang Wesel (Piutang
Wesel Didiskontokan) Rp 200.000.000,00
Pendapatan Bunga
(dimuka Rp 1.937.222,00
Kasus 1
Misal pada tanggal 1 April 2006 Ny. Rini memberikan
wesel sebesar Rp.
200.000.000 kepada PT Harapan Sentosa. Jangka waktu
wesel 3 bulan, tidak
berbunga. Wesel ini oleh Ny. Wati dimaksudkan untuk
memperpanjang utangnya
pada PT Harapan Sentosa. Pada tanggal 22 April 2006
PT Harapan Sentosa
mendiskontokan wesel tersebut ke Bank Perdana dan
dipotong diskonto 10%
setahun. Pada tanggal 1 Juli 2006 (tanggal jatuh
tempo) wesel dilunasi oleh Ny.
Wati.
Kasus 2 Misalnya wesel Ny. Wati di atas berbunga 12%
dan pada tanggal jatuh temponya
(1 Juli 2006 Ny. Wati tidak membayar, tetapi baru
dilunasi pada tanggal 1
Agustus 2006. Bunga yang dibebankan untuk jangka
waktu tunggakan 12%
setahun dari nilai nominal. Dengan adanya perubahan
contoh diatas, maka jurnal
yang dibuat oleh masingmasing pihak adalah sebagai
berikut:
Keterangan 1:
Nilai nominal wesel Rp
200.000.000,00
Bunga: 12% × 3/12 × Rp200.000.000,00 = Rp 6.000.000,00
Nilai jatuh tempo wesel Rp 206.000.000,00
Diskonto: Rp206.000.000,00 × 10% × 71/360 = Rp 4.062.778,00
Uang yang diterima Rp
201.937.222,00
Keterangan 2:
Nilai jatuh tempo wesel Rp 206.000.000,00
Denda: Rp200.000.000,00 × 12% × 1/12 = Rp 2.060.000,00
Biaya penagihan Rp
200.000,00
Jumlah yang dibayar Rp
208.260.000,00
Penyelesaian Kasus 1
Transaksi
|
Jurnal
Ny. Wati
|
Jurnal
PT. Haapan sentosa
|
|
1
qpril 2016
Penyerahan
wesel dari Ny wati kepada PT. Harapan Sentosa
|
Utang
Usaha 200jt
Utang
wesel 200jt
|
Piutang
Wesel 200jt
Piutang Usaha 200jt
|
|
22
april 2016
PT
Harapan mendiskonntokana wesel kepada bank Perdana dibebani diskonto 10%
setahun
|
|
Kas
Rp196.055jt
Beban
Bunga Rp3.9jt
Piutang wesel didiskontokan Rp200jt
|
Piutang
wesel 200jt
Kas 196.055.556
Piutang bunga 3.9jt
|
1
juli 2006 Ny wati melunasi wese;nya kepada bank Perdana
|
Utang
wesel 200jt
Kas 200jt
|
Piutang
wesel didiskontokan 200jt
Piutang wesel 200jt
|
Kas 200it
Piutang wesek 200jt
|
Penyelesaian Kasus 2
Transaksi
|
Jjurnal
ny wati
|
Junal
PT Harapan Sentosa
|
|
1
april 2006
Penyerahan
wesel dari ny wati kpd PT Harapan Sentosa
|
Utang
usaha 200jt
Utang wesel 200jt
|
Piutang
wesel 200jt
Piutang Usaha 200jt
|
|
22
april 2006
PT
Harapan Sentosa mendiskontokan wesel kod Bank perdana dibebani diskonto 10%
setahun
|
|
Kas
Rp201,9 jt
Piutang wesel didisk 200jt
PIutang bunga 1,9jt
|
Piutang
wesel Rp200jt
Piutabg bung 1,9jt
Kas RP201,9jt
|
!
Juli 2006
Ny
wati tidak melunasi weselnya. Bank menagih kepda Pt Harapan Sentosa sebesar
nilai jatuh tempo+ biaya penagihan PT harapan sentosa melunasinya
|
|
Piutang
usaha Rp206jt
Kas Rp206j
PIutanng
wesel didisk 200jt
Piutang wesel 200jt
|
Kas
Rp 206,2 jt
Piutang wesel 200jt
P.bunga 6jt
B.
Tagih 200rb
|
1
Agustus 2006 ny wati melunasi weselnya
|
Utang
wesel 200jt
B,bunga
8.06jt
Macam2
beban 200rb
Kas 208.26jt
|
Kas
Rp 208,26jt
Piutang Rp206,2jt
P. Bunga Tp 2,060jt
|
|
|
|
|
|
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1.
Kesimpulan
Akuntansi piutang mempunyai hubungan
yang erat dalam pengendalian
piutang khususnya dalam menagih piutang
tersebut dari para debitur dan juga
risiko yang dihadapi apabila piutang
tersebut tidak dapat ditagih lagi. Untuk itu,
setiap perusahaan harus lebih cermat
dalam mengelola piutang perusahaan untuk
menghindari risiko tidak tertagihnya
piutang usaha tersebut.
3.2.
Saran
Ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian dan hendaknya
diadakan perbaikan-perbaikan yang
membutuhkan pertimbangan untuk
melaksanakannya. Untuk itu, penulis
mengemukakan beberapa saran yang
diharapkan dapat membantu pihak
perusahaan dalam mengatasi masalah
penanganan piutang perusahaan dan
sekaligus menjadi bahan tindakan preventif
yang dapat dilakukan pada masa yang akan
datang. Adapun saran-saran tersebut
adalah sebagai berikut:.
1. Sebaiknya daftar umur piutang yang
dibuat perusahaan lebih memprioritaskan
penagihan terhadap piutang yang telah
jatuh tempo dan mengadakan cadangan
kerugian piutang terhadap piutang yang
diperkirakan tidak dapat ditagih lagi
dengan membuat persentase kerugian
piutang terhadap piutang yang belum
jatuh tempo hingga piutang yang telah
jatuh tempo.
2. Piutang yang dijaminkan perusahaan
untuk memperoleh kredit modal kerja
harus diungkapkan dalam neraca dengan
membuat catatan pendukung laporan
keuangan atas piutang yang dijaminkan
oleh perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 1993. Intermediate
Accounting, Edisi Ketujuh, Cetaka Kedua:
BPFE, Yogyakarta.
Belkaoui, Ahmed Riahi, 1993. Accounting
Theory, Second Edition, Teori
Akuntansi, Alih Bahasa: Herman Wibowo,
Jilid Satu, Edisi Kedua:
Erlangga, Jakarta.
Hendriksen, Eldon S., 1991. Accounting
Theory, Fourth Edition, Teori
Akuntansi, Alih Bahasa: Wim Liyono,
Jilid Satu, Cetakan Kelima:
Erlangga, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 1995. Standar
Akuntansi Keuangan. Buku Satu:
Salemba Empat, Jakarta.
Jusup, Al. Haryono, 1994. Dasar-dasar
Akuntansi. Jilid Satu, Edisi Keempat,
Cetakan Kedua: Bagian Penerbit Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta.
Simangunsong, A.O., 1995. Akuntansi
Keuangan Intermediate, Tingkat Dasar
Dua, Cetakan Pertama: Dharma Karsa
Utama, Jakarta.
Artikelnya bermanfaat dan bias membantu di dunia Pendidikan.
BalasHapussaya juga teman memliki informasi mengenai wesel.
Wesel atau promes dapat berbunga (interest bearing notes) atau tidak berbunga (non-intereset bearing notes). Untuk selengkapnya simak artikelnya.
https://akupecintaakuntansi.blogspot.com/2018/03/cara-pelajari-wesel-tagih.html