Selasa, 13 Desember 2016

Bidang-Bidang Manajemen

1. Manajemen Produksi Manajemen produksi merupakan salah satu bidang manajemen yang penting. Ketika mutu produk atau jasa menjadi kunci dalam memenangi persaingan bisnis, peran manajemen produksi terasa semakin penting bagi perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk dapat mengakibatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persedian. Kegiatan produksi yang buruk juga dapat berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa yang dihasilkan. Banyak perusahaan yang gagal bersaing di pasar karena lemah dalam pengelolaan produksi. Di lain pihak, ada perusahaan yang berhasil memenangi persaingan karena mengelola kegiatan produksinya dengan baik. a. Pengertian manajemen produksi Manajemen produksi dapat diilustrasikan dengan sebuah sekolah menengah atas. Awalnya, kepala sekolah bersama-sama dengan dewan guru, menetapkan sasaran yang akan dicapai oleh sekolah. Contohnya, nilai rata-rata Ujian Nasional siswa atau tingkat kelulusan dalam SPMB. Untuk mencapai tujuan tersebut, sekolah membutuhkan siswa, guru, gedung sekolah, perlengkapan (misalnya papan tulis dan kapur), dan sebagainya. Sekolah merencanakan berapa jumlah siswa yang akan diterima, berapa jumlah guru yang dibutuhkan, dan sebagainya. Dalam sistem produksi, guru, siswa, gedung, peralatan, dan perlengkapan sekolah disebut masukan (input). Di sekolah terjadi proses belajar mengajar yang melibatkan semua input. Para siswa diajar oleh guru dengan menggunakan seluruh fasilitas sekolah seperti gedung dan laboratorium. Kepala sekolah bersama wakil kepala sekolah melakukan pengendalian agar seluruh proses berjalan sesuai dengan rencana. Dalam sistem produksi, kegiatan belajar-mengajar di sekolah seperti itu dikenal dengan proses transformasi (transformation). Setelah menjalani proses transformasi selama tiga tahun yang diakhiri dengan Ujian Nasional, siswa meninggalkan sekolah. Siswa berubah dari sebuah masukan menjadi keluaran (output). Kemudian, kepala sekolah bersama para guru akan mengevaluasi proses belajar yang berjalan di sekolah dengan melihat hasil Ujian Nasional atau jumlah siswa yang lulus SPMB. Dalam sistem produksi, proses yang demikian disebut dengan umpan balik (feedback). Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa manajemen produksi adalah rangkaian kegiatan yang terencana dan terkendali dalam rangka mengubah input menjadi output, dan melakukan evaluasi terhadap output melalui umpan balik. Dari pengertian ini terdapat dua hal penting yang mendapat perhatian dalam manajemen produksi, yaitu perancangan sistem produksi dan pengendalian sistem produksi. b. Perancangan sistem produksi Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan rancangan produk (jasa), volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata letak, serta rancangan kerja. 1. Rancangan produk (jasa). Rancangan produk dipelajari oleh bagian produksi untuk mengetahui berbagai aspek yang berkaitan dengan proses produksi. Contohnya, apakah teknologi yang dimiliki saat ini mampu memproduksi produk yang diusulkan. Jika tidak memungkinkan, apakah tekonologi yang ada harus diganti sebagian atau seluruhnya. 2. Volume produksi. Manajemen harus mempertimbangkan kapasitas produksi yang dimiliki. Contohnya, apakah fasilitas produksi yang dimiliki mampu menghasilkan produk dalam jumlah yang sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian, berapa jumlah yang diproduksi agar tidak terjadi kelebihan produksi. Kelebihan produksi berarti menumpuknya persediaan, yang berdampak buruk bagi keuangan perusahaan. 3. Proses produksi. Ketika merancang sistem produksi, manajemen harus mempertimbangkan proses produksi yang paling efisien. Contohnya, apakah proses produksi memerlukan dukungan teknologi baru, atau cukup hanya dengan memodifikasi teknologi yang telah ada. Selain masalah efisiensi, proses produksi harus mampu memenuhi tuntutan dari rancangan produk. Dengan demikian, produk yang dihasilkan nantinya sesuai dengan yang diharapkan. 4. Lokasi dan tata letak. Setelah proses produksi dipilih, langkah selanjutnya adalah merancang lokasi dan tata letak dari proses produksi. Lokasi dan tata letak didesain sedemikian rupa sehingga efisien. Contohnya, gudang penyimpanan bahan baku dan barang jadi sebaiknya berdekatan dengan lokasi proses produksi. Keputusan lokasi dan tata letak juga harus memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Pemerintah biasanya memiliki peraturan yang berkaitan dengan lokasi pabrik atau industri. 5. Rancangan pekerjaan. Tahap akhir dari perancangan sistem produksi adalah menentukan pembagian kerja, membuat standar kerja, dan sebagainya. Melalui rancangan pekerjaan, ditetapkan cara yang terbaik untuk melaksanakan pekerjaan. Pada tahap ini juga ditentukan para pelaksana dari sistem operasi. c. Pengendalian sistem produksi Pengendalian sistem produksi berkaitan dengan dua masalah utama manajemen operasi, yaitu masalah mutu dan persediaan. 1) Pengendalian mutu. Perusahaan harus dapat menjaga supaya mutu barang tetap terjamin. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut. a) Bahan baku (input) yang digunakan harus bermutu. Jika input bermutu, maka secara umum output juga akan bermutu. b) Penggunaan teknologi maju untuk menjamin mutu. c) Penetapan tanggal berlakunya produk. Umumnya, penggunaan produk ada batas waktunya. Produk yang melampaui batas waktu yang ditetapkan harus ditarik dari pasar. d) Pengepakan (pengemasan) yang baik untuk mempertahankan mutu barang dan menarik perhatian konsumen. 2) Manajemen persediaan. Berhasil tidaknya perusahaan menjual barang dalam banyak hal bergantung pada ada persediaan. Dalam pemikiran yang sederhana, siapkan saja persediaan dalam jumlah yang cukup. Persediaan yang cukup besar akan membutuhkan biaya yang besar pula. Oleh karena itu, harus dipikirkan berapa jumlah persediaan yang ideal agar perusahaan beroperasi secara efisien dan efektif. Kejadian yang harus dihindari adalah bahwa pada saat ada pesanan, perusahaan tidak mempunyai persediaan barang. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, perlu ada kerja sama antara bagian persediaan dan bagian pemasaran. Penanganan yang terbaik adalah dengan menggunakan penghitungan jumlah persediaan yang efisien (Economic Order Quantity), peramalan kebutuhan persediaan yang tepat, dan mengontrol persediaan secara ketat. 2. Manajemen Pemasaran Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Dari pengertian pemasaran di atas, manajemen pemasaran diartikan sebagai kegiatan pengaturan secara optimal dari fungsi pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang dari produsen ke konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan melalui riset pasar, promosi, pengaturan organisasi pemasaran, sistem distribusi, dan bagaimana memuaskan pelanggan. Manajemen pemasaran merupakan salah satu bidang operasional dalam perusahaan yang harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Sebelum suatu produk dipasarkan, terlebih dahulu diperkirakan atau dipastikan apakah produk tersebut akan laku dijual atau tidak. Setiap barang yang diproduksi tidak selalu ada yang membeli. Bahkan, sering terjadi bahwa sebuah produk tidak laku di pasaran akibat tidak sesuai dengan selera pasar atau konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan riset pasar sebelum membuat produk baru. a. Riset pasar Pasar merupakan indikator pemberian informasi yang memengaruhi bidang-bidang lainnya. Jika salah dalam menafsirkan keadaan pasar bisa berakibat fatal dalam penentuan kebijakan perusahaan. Dalam riset pasar harus benar-benar diadakan penelitian dan sedapat mungkin dihindari pengambilan kesimpulan yang salah. Riset pasar yang dilakukan berbeda untuk setiap jenis pasar. Riset pasar untuk pasar persaingan monopoli akan berbeda dengan riset pasar untuk pasar persaingan sempurna. b. Segmentasi, targeting, dan positioning Proses pemilihan pasar oleh manajemen pemasaran diawali dari proses segmentasi. Segmentasi adalah proses identifikasi sekelompok konsumen homogen yang akan dilayani perusahaan. Contohnya, Astra Internasional (Astra), yang merupakan produsen mobil. Astra membuat mobil yang ditujukan sebagai kendaraan rumah tangga dan kendaraan niaga. Oleh Astra, konsumen kendaraan keluarga kemudian dipilah lagi menjadi beberapa kelompok pasar yang homogen. Misalnya keluarga yang menyukai mobil sedan dan keluarga yang menyukai minibus. Pengelompokkan segmen pasar ke dalam beberapa kelompok pasar yang homogen disebut targeting. Katakanlah Astra menargetkan pasar kendaraan keluarga jenis minibus yang akan dilayani. Proses selanjutnya yang harus dilakukan Astra adalah positioning. Dalam hal ini, Astra memosisikan kendaraan minibus yang diproduksinya sebagai kendaraan keluarga jenis minibus yang hemat bahan bakar. c. Bauran pemasaran Terdapat empat unsur penting yang perlu diperhatikan perusahaan dalam memasarkan produknya kepada konsumen. Keempat unsur tersebut adalah produk, harga, promosi, dan distribusi, atau yang lebih dikenal dengan 4P (product, price, promotion, dan place). 1) Produk (product). Perusahaan harus mampu mengidentifikasi aspek-aspek apa saja yang diinginkan oleh konsumen dari suatu produk. Selain aspek fungsional, konsumen umumnya akan mempertimbangkan aspek lain, misalnya, mutu dan kemudahan penggunaan dari suatu produk. Singkatnya, perusahaan harus mampu menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasarannya. 2) Harga (price). Harga memainkan peranan penting dalam pemasaran. Mutu produk yang baik menjadi tidak ada artinya apabila konsumen enggan membeli produk tersebut karena alasan harga. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan daya beli dari konsumen yang menjadi sasarannya. 3) Promosi (promotion). Banyak bukti menunjukkan bahwa keberhasilan produk di pasar ditentukan aktivitas promosi perusahaan. Penggunaan media promosi, seperti media elektronik dan cetak, adalah penting untuk menyampaikan pesan tentang produk. 4) Distribusi atau penempatan (place). Unsur terakhir dari bauran pemasaran adalah distribusi. Produk yang baik dengan harga yang wajar dan promosi yang tepat sasaran, menjadi tidak ada artinya apabila konsumen mengalami kesulitan untuk mendapatkan produk tersebut. Oleh karena itu, perusahaan memilih saluran distribusi yang sesuai dengan produk yang dipasarkan. Keberhasilan pemasaran suatu produk atau jasa tidak tergantung hanya pada keunggulan salah satu dari unsur tersebut karena keempat unsur tersebut saling berkait. Keempat unsur pemasaran tersebut dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix). d. Kepuasan pelanggan Pelanggan merupakan raja yang harus dipenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini mengacu pada kepuasaan konsumen dalam jangka panjang. Memberi kepuasaan pada konsumen dalam jangka panjang bukan hal yang mudah. Kepuasaan jangka panjang dapat terpenuhi dengan memperhatikan hal-hal berikut. 1) Mutu barang. Barang yang dipasarkan harus memenuhi standar mutu yang sesuai dengan keinginan konsumen. 2) Mudah mendapatkan produk tersebut. 3) Pelayanan purnajual. Barang yang dijual harus selalu diikuti penggunaannya. Jika ada kesulitan dalam penggunaannya, maka konsumen harus mendapat kepastian kepada siapa hal itu dilaporkan. Misalnya, PT Astra Internasional, pemegang merek mobil Toyota di Indonesia, memberi layanan purnajual demi kepuasaan pelanggan. Mereka mempersiapkan teknisi yang dapat membantu pemakai mobil Toyota jika mereka menemui kesulitan. 3. Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen sumber dana, manajemen penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan dana. a. Sumber dana Manajer keuangan harus dapat memilih sumber dana yang akan digunakan dalam perusahaan. Sumber dana itu dapat berasal dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan. 1) Dana dari dalam perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh dana dari perusahaan dengan kebijakan menahan pembagian dividen. Para manajer keuangan harus dapat memberi argumentasi kepada pemegang saham agar sebagian keuntungan perusahaan disisihkan untuk memperbesar dana yang sudah ada. Manajer keuangan harus memberi alasan yang tepat agar rapat umum pemegang saham menyetujui sebagian laba ditahan untuk meningkatkan aset perusahaan. 2) Dana dari luar perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh dana dari luar seperti pasar modal, pinjaman dari bank, dan sumber-sumber lainnya. Dana dari luar perusahaan dapat berbentuk modal perusahaan dan pinjaman. Jika perusahaan menarik dana dengan cara menjual saham, dana tersebut menjadi modal sendiri. Artinya, jumlah saham yang beredar bertambah banyak. Pemegang saham adalah pemilik dan mereka berhak mendapat dividen. Di lain pihak, dana dari luar perusahaan dalam bentuk pinjaman tidak begitu memengaruhi kebijakan perusahaan. konsekuensinya, perusahaan harus membayar bunga tanpa terikat dengan laba-rugi yang diperoleh perusahaan. Pemilihan bentuk dana dari luar tergantung dari beberapa pertimbangan, tetapi secara umum kebutuhan aktiva lancar harus menggunakan dana sendiri, sedangkan investasi sebaiknya menggunakan pinjaman. b. Penggunaan dana Dana yang ada pada perusahaan, baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar perusahaan harus digunakan sebaik mungkin. Hal ini bertujuan agar nilai perusahaan semakin meningkat pada masa yang akan datang. Dana itu dapat digunakan untuk hal-hal berikut: 1) Penanaman modal jangka pendek. Penanaman modal jangka pendek diwujudkan dalam usaha-usaha yang bersifat sementara, seperti pembelian surat berharga, tabungan, dan penanaman modal lainnya. Karena sifatnya jangka pendek, pembelian surat berharga harus dalam bentuk tabungan di bank, dana tersebut harus dapat dicairkan kapan pun saat dibutuhkan. 2) Penanaman modal jangka panjang. Penanaman modal jangka panjang diwujudkan dalam usaha-usaha yang bersifat permanen, seperti pembangunan gedung bertingkat atau pemberian pinjaman dengan jangka waktu pengembalian lebih dari satu tahun. Penanaman modal seperti itu harus dilakukan dengan hati-hati karena jika terjadi kesalahan akan sulit diperbaiki. c. Pengawasan penggunaan dana Dana yang digunakan harus diawasi agar sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Kesalahan penggunaan dana dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Untuk tujuan efisiensi dan efektivitas, sebaiknya perusahaan menetapkan pola penggunaan dana yang disertai pola pengawasannya. 4. Manajemen Personalia Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perseorangan. Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen personalia antara lain sebagai berikut: a. Penerimaan pegawai Penerimaan pegawai harus dapat menjaring sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan. Langkah-langkah yang diperlukan pada penerimaan pegawai adalah sebagai berikut: 1) Analisis jabatan. Untuk penerimaan pegawai, terlebih dahulu diadakan analisis jabatan yang akan diisi. Berdasarkan analisis jabatan akan diketahui kriteria orang yang akan ditempatkan atau diseleksi. 2) Seleksi penerimaan pegawai. Seleksi penerimaan pegawai digunakan untuk memastikan siapa yang ditunjuk atau tepat untuk mengisi suatu jabatan. Seleksi tersebut harus dapat menggambarkan kualifikasi calon bersangkutan. Setelah berhasil menentukan orang untuk mengisi suatu jabatan, langkah berikutnya adalah tahap pelatihan. 3) Pelatihan dan pendidikan. Mempersiapkan pegawai untuk mengisi suatu pekerjaan memerlukan proses, yaitu melalui pelatihan. Pelatihan memungkinkan seseorang memiliki pengetahuan atau keterampilan untuk menduduki suatu posisi. Setelah mengikuti pelatihan diharapkan yang bersangkutan mampu bekerja sesuai dengan tuntutan pekerjaan. b. Penilaian pegawai Pegawai sebagai bagian dari perusahaan harus dinilai atas prestasi dan kemampuannya dalam melakukan pekerjaan. Penilain harus didasarkan atas sikap yang objektif. Seseorang tidak boleh membeda-bedakan orang lain baik karena hubungan pertemanan maupun saudara. Penilaian baik tidaknya seseorang dalam melaksanakan pekerjaan sebaiknya ditentukan oleh kemampuan orang tersebut menjabarkan pekerjaan demi mencapai tujuan dan dedikasinya dalam rangka mengemban misi organisasi. c. Promosi dan mutasi Setelah mengadakan penilaian atas pegawai yang bersangkutan, ada beberapa kemungkinan sebagai akibat dari penilaian tersebut. 1) Pertimbangan untuk memberhentikan. Tindakan ini terpaksa dilakukan karena yang bersangkutan tidak layak menjadi pegawai perusahaan tersebut. Layak tidaknya menjadi pegawai disebabkan oleh beberapa hal berikut: a) Sering melakukan pelanggaran dengan sengaja. b) Tidak dapat bekerja sama dengan orang lain. c) Tidak memiliki kemampuan. Memberhentikan seseorang harus dengan alasan yang jelas dan masuk akal. Sebelum diberhentikan, sebaiknya terlebih dahulu diberi peringatan. 2) Dipindahkan ke lingkup pekerjaan yang lebih sempit. Tindakan ini dilakukan sebagai akibat kesimpulan penilaian terhadap seseorang yang dianggap tidak mampu lagi mengisi jabatan lama yang lingkupnya lebih luas. Sebagai jalan keluar, ia diberi jabatan yang lebih rendah atau lebih sempit lingkupnya. 3) Dipindahkan ke jabatan lain. Tindakan ini dilakukan karena seseorang tidak cocok pada pekerjaannya yang sekarang, sehingga ia dipindahkan ke pekerjaan baru yang masih satu level. 4) Promosi. Promosi adalah pemberian kepercayaan kepada seseorang untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Hal ini merupakan suatu penilaian yang positif untuk orang yang bersangkutan. Promosi akan member motivasi kepada seseorang untuk bekerja lebih giat. d. Motivasi Menurut George Terry, salah satu fungsi manajemen adalah actuating (penggerakan). Penggerakan merupakan suatu langkah dalam organisasi agar anggota dapat atau mau bekerja dengan maksimal. Untuk bekerja secara maksimal ia perlu diberi motivasi, antara lain diberikan dalam bentuk penghargaaan terhadap prestasinya, pujian, kepastian pengembangan diri pada perusahaan, dan penghargaan bahwa ia adalah pribadi yang diperhitungkan keberadaannya. 5. Manajemen Administrasi Manajemen administrasi memberi perhatian pada pemberian layanan di bidang administasi, penggunaan alat yang efektif, dan kemudahan pada bidang lain. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut: a. Pengadministrasian kegiatan Kegiatan dalam organisasi berukur besar sangat banyak dan beragam sehingga perlu dilengkapi dengan pengadministrasian terpadu. Bentuknya adalah bahwa setiap bagian masih mempunyai hubungan dengan bagian administrasi, baik menyangkut data, kepegawaian, hubungan ke luar, hubungan dengan pemerintah, maupun hubungan jaringan komputer pusat dengan bagian-bagian lain. b. Pemakaian alat-alat perkantoran Pemakaian alat-alat kantor harus efektif dan efisien agar dapat menunjang kemajuan organisasi. Setiap bagian harus diatur untuk menggunakan berbagai peralatan yang ada. c. Pemeliharaan organisasi Manajemen administrasi harus memikirkan keserasian dan efektivitas organisasi secara keseluruhan. Berkaitan dengan itu, manajemen administrasi harus dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan seperti data akuntansi dalam pengambilan keputusan ekonomi. Agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan, manajemen administrasi juga harus melakukan pengarsipan yang baik. Arsip harus dikelola sedemikian rupa sehingga setiap orang yang membutuhkan informasi dapat memperolehnya. Dengan informasi yang lengkap, organisasi dapat beroperasi dengan baik.

5 fungsi manajemen dan kepemimpinan

Pada dasarnya ada 5 buah fungsi utama manajemen, yaitu : Planning (Perencanaan) Organizing (Mengorganisasi) Staffing (Penempatan) Coordinating (Mengkoordinasi) Controlling (Mengontrol) Kelima fungsi dasar manajemen tersebut itu harus ada dalam struktur perusahaan, entah berskala UKM ataupun skala corporate besar. Mengapa hal itu menjadi sangat penting? Karena, tanpa adanya fungsi manajemen yang berjalan maka perusahaan tidak bisa berjalan dengan semestinya. 1. Fungsi Planning (Fungsi Perencanaan Manajemen) Seperti diagram diatas, yang pertama dan utama adalah fungsi planning. Mengapa ini menjadi sangat penting? Karena fungsi planning adalah aktivitas untuk menyusun, merencanakan apa yang menjadi tujuan perusahaan serta bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan atau planning dilakukan pada awal pembentukan perusahaan, seperti definisi diatas. Planning penting dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan. Mengapa menetapkan tujuan itu menjadi penting? Karena tanpa adanya tujuan yang jelas, maka aktivitas perusahaan juga tidak akan meningkat. Ibarat, jika tidak ada yang dikejar maka orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut hanya melakukan kewajiban saja, yang penting dibayar. Tidak ada upaya untuk meningkatkan performa perusahaan. Dan alhasil, pencapaian perusahaan akan stagnan, bahkan menurun Aktifitas Fungsi Perencanaan (Planning) Dalam pelaksanaan ada 4 macam aktifitas yang dilakukan dalam fungsi perencanaan : Menetapkan visi misi perusahaan/organisasi. Visi misi ini berisi gagasan, atau tujuan yang ingin perusahaan capai dalam kurun waktu tertentu. Setelah tujuan ditetapkan, langkah selanjutnya menentukan cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah cara-caranya direncanakan, kemudian menyusun dan menentukan sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk melaksanakan rancangan tersebut. Terakhir menetapkan standard kesuksesan. Ini penting, karena jika tidak ditetapkan standard yang jelas maka kita tidak bisa menilai apakah ini sudah tercapai apa belum. Aktifitas perencanaan juga bisa dikatakan sebagai proses fungsi perencanaan. karena 4 hal itu harus dilalui untuk membuat sebuah perencanaan yang matang. Pembagian Perencanaan Manajemen Dalam tahap ini, planning bisa dibagi menjadi tiga dari beberapa sudut pandang tingkatan manajemen. Yaitu : Top Level Planning (Perencanaan Tingkat Atas). Dalam tahap teratas ini, perencanaan yang dilakukan bersifat strategis, seperti memberikan arahan/petunjuk umum, merumuskan tujuan, pengambilan keputusan dan memberikan arahan untuk melakukan kerja yang efisien. Pada tahap ini bersifat menyeluruh, serta dilakukan untuk menentukan target jangka panjang. Middle Level Planning (Perencanaan Tingkat Menengah), pada tahap ini perencanaan lebih bersifat administratif. Atau lebih detail, seperti menentukan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Low Level Planning (Perencanaan Tingkat Bawah), dalam tahap ini lebih bersifat ke operasional (pelaksanaan). Yang meliputi tanggaung jawab oleh manajer lapangan. Syarat-syarat Perencanaan yang Baik Untuk menghasilkan perencanaan yang baik dan efisien tentunya harus ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi, antara lain : Tujuannya harus spesifik dan jelas, tidak bertele-tele. Singkat, padat, jelas dan sederhana. Hal ini diperlukan supaya tidak terlalu sulit dalam menjalankannya. (Berkaitan dengan syarat awal, yaitu spesifik dan jelas) Berisi analisa terhadap pekerjaan yang harus dilaksanakan Tanggung jawab dengan tujuan harus seimbang dan selaras pada setiap bagiannya Mempunyai kesan bahwa sumber daya yang diperlukan itu ada dan siap untuk digunakan. Jika belum, maka persiapkan terlebih dahulu. Manfaat Membuat Perencanaan Manfaat dari planning tentu banyak sekali. Manfaat yang paling terasa adalah keteraturan saat mengeksekusinya, jadi lebih jelas dan terarah. Lebih jelasnya berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh setelah membuat perencanaan untuk kemajuan perusahaan atau organisasi : Mensingkronkan antar unit devisi pada saat pelaksanaan, serta mengorganisasikan ke arah tujuan yang sama. Dapat meminimalisir kesalahan yang mungkin akan dilakukan. Pengawasan lebih mudah dilakukan. Mempunya dasar penilaiaian, apakah yang dilakukan itu sudah mencapai target apa belum. 2. Fungsi Organizing (Fungsi Pengorganisasian Manajemen) Fungsi manajemen yang kedua adalah fungsi mengorganisasi. Ingat, di awal manajemen itu ada obyeknya. Nah, organisasi atau perusahaan itu salah satu obyek yang dimanage biar teratur dan mudah untuk mencapai tujuan. Fungsi Organizing adalah fungsi yang mengatur segala sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Supaya sumber daya tersebut dapat berfungsi ditempat yang tepat serta mampu melaksanakan peran dan fungsinya secara maksimal, guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Bahasa mudahnya, organizing adalah proses membentuk kelompok terutama karyawan yang ada guna memudahkan untuk mengoptimalkan segala potensi yang ada. Proses organizing ini sangat membantu bagi manager perusahaan untuk mengelola perusahaan, karena lebih mudah dalam melakukan fungsi pengawasan. Aktivitas Proses Organizing Dalam proses pengorganisasian tentunya ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain : Mengalokasikan sumber daya yang ada serta menyusunnya menurut tugasnya masing-masing. Serta menetapkan prosedur yang harus dilakukan serta dibutuhkan. Menetapkan dengan jelas garis struktur organisasi / perusahaan, serta mendefinisikan hak dan kewajibannya dengan jelas. Merekrut karyawan baru, dengan standard yang telah ditetapkan. Penempatan tenaga kerja dalam posisi yang tepat dan pas, untuk memaksimalkan potensi yang telah ada. Nah intinya adalah menempatkan orang di posisi dan tempat yang tepat. Ini penting, mengapa? Karena jika menempatkan orang di posisi yang salah maka roda perusahaan tidak akan bisa berputar dengan lancar. Unsur-unsur di dalam Organizing Perusahaan Ada beberapa unsur yang ada saat pengorganisasian yaitu : Sekelompok orang yang akan diarahkan untuk saling bekerja sama Melakukan aktivitas/kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya Segala kegiatan dilakukan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan Ketiga hal diatas sangat berkaitan dengan fungsi yang pertama yaitu planning. Jadi, menetapkan tujuan diawal itu sangat penting. Supaya aktivitas didalamnya lebih terarah. Manfaat Organizing Adapun manfaat dilakukan organizing di perusahaan ataupun organisasi adalah : Pembagian tugas antar orang/devisi lebih efektif. Menciptakan spesialisasi saat mengerjakan tugas/pekerjaan. Setiap orang/anggota dalam perusahaan tidak bingung, karena jobdesc sudah jelas. Fungsi Organizing Nah, terakhir adalah berikut beberapa fungsi organizing : Pendegelegasian wewenang dari atas ke bawah lebih mudah. Pembagian tugas yang jelas, sehingga tidak terjadi miss communication saat pekerjaan dimulai. Memiliki manager yang mumpuni di setiap unit, sehingga setiap unit dapat bekerja semaksimal mungkin. Pencapaian tujuan perusahaan semakin mudah dan teratur. 3. Fungsi Staffing Staffing ini sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan organizing. Karena pada intinya adalah menampatkan orang di tempat yang tepat. Tetapi, staffing ini tidak melulu soal tenaga kerja saja. Tetapi lebih ke semua sumber daya yang ada, seperti peralatan, inventaris, dll. Nah, mengapa hal ini menjadi penting? Karena, terkadang 1 divisi tidak terlalu membutuhkan barang A misal, tetapi divisi lain sangat membutuhkannya. Baca : Peluang Kerja Sampingan untuk Mahasiswa dan Pelajar Jadi, sangat penting bisa mengetahui kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi di setiap unit. Adapun fungsi staffing mencakup hal berikut : Perencanaan SDM yang ada Jika kurang adakan rekruitmen tenaga kerja Melakukan seleksi bagi mereka yang mendaftar Pengenalan tentang perusahaan dan melakukan orientasi Pelaksanaan kerja Evaluasi terhadap kinerja Pemberian reward and punishment berdasarkan hasil evaluasi Pemberian pengembangan karir Nah, itu tadi adalah fungsi staffing. Sekarang kita akan membahas fungsi manajemen berikutnya yaitu coordinating. 4. Fungsi Coordinating (Pengarahan / Mengkoordinasi) Fungsi Coordinating juga biasa disebut dengan fungsi Directing, yang artinya sama yaitu mengarahkan. Jadi, Coordinating atau directing adalah fungsi yang bertujuan untuk meningkatakan keefektivitasan serta efisiensi kerja yang optimal Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis, sehat dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi pengarahan: Menerapkan dan mengimplementasikan proses kempimimpinan, pembimbingan serta motivasi kepada para pekerja supaya dapat bekerja dengan nyaman, baik dan tentunya maksimal. Sehingga mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Memberikan tugas beserta penjelasannya secara rutin yang berhubungan dengan pekerjaan Menjelaskan tentang semua kebijakan yang telah berlaku dan ditetapkan. Diluar itu, fungsi directing juga memerlukan seorang pemimpin/manager yang mumpuni. Karena, pasti ditengah jalan ada aja masalah yang dihadapi oleh pegawai. Karena itulah, diperlukan sosok pemimpin yang mampu mengayomi dan memberikan solusi jikalau problem-problem terjadi saat dijalan. 5. Fungsi Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan) Terakhir adalah fungsi controlling, fungsi ini adalah fungsi yang bertugas menilai apakah pekerjaan yang dilakukan oleh SDM yang ada sudah mencapai target atau belum. Controlling ini sangat penting dilakukan, karena akan menentukan apakah kualitas dari layanan atau produk tersebut terjaga atau tidak. Karena itulah, tadi saya sudah jelaskan diawal, bahwa saat perencanaan harus ada standard khusus bagaimana suatu pekerjaan itu diselesaikan dengan baik apa tidak. Dengan controlling kita tahu, hal-hal apa saja yang perlu dibenahi, sehingga akan meningkatkan mutu pelayanan kita. Aktivitas dalam Fungsi Pengendalian Adapun aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam fungsi pengendalian antara lain : Melakukan evaluasi secara mendalam, apakah pekerjaan yang dilakukan itu sudah mencapai target apa belum. Caranya dengan menentukan indikator/standard khusus yang telah disepakati. Jika ada penyimpangan, penurunan mutu maka segera lakukan koreksi, perbaikan atau klarifikasi guna menjaga kepercayaan konsumen. Jika ada masalah maka berikan alternative solusi yang dapat diambil, guna untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Aspek-aspek yang mempengaruhi Fungsi Pengawasan Tentu saja ada aspek-aspek atau hal-hal yang harus dilakukan supaya fungsi pengawasan dapat berjalan dengan baik dan efektif, antara lain : Routing (Jalur), dalam hal ini pimpinan harus bisa menetapkan jalur atau cara yang aman dan efektif sehingga meminimalisir kesalahan Schedulling (Penjadwalan), pimpinan harus isa menetapkan deadline waktu yang masuk akal. Tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, sehingga waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan itu bisa seefektif mungkin. Dan pegawai juga tidak merasa terbebani karena deadline yang tidak masuk akal. Dispatching (Perintah untuk Pelaksanaan), adalah pengawasan berupa perintah dari atasan untuk pelaksanaan suatu pekerjaan dengan tujuan agar bisa diselesaikan tepat waktu. Dengan adanya perintah ini, maka bisa terhindar dari pekerjaan yang “menggantung” sehingga dapat diketahui pihak mana yang bertanggung jawab. Follow Up (Tindak Lanjut), terkahir apabila pemimpin menemukan kesalahan yang terjadi harusnya dia mencari solusi atas masalah tersebut. Jadi, pemimpin tidak hanya menyalahkan saja, tetapi harus bisa memberikan solusi kongkrit kepada bawahan. Selain itu pemimpin harus bisa memberikan petunjuk dan tindak lanjut atas problem yang ditemui.

AKUNTANSI & MANAJEMEN

Ini 4 Fungsi Manajemen dan Pembahasannya Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi yang utama, yaitu : Planning ( fungsi perencanaan ) Organizing ( fungsi pengorganisasian ) Directing ( pengarahan ) Controlling ( pengendalian ) Fungsi Fungsi Manajemen Fungsi fungsi manajemen menurut para ahli yang satu dengan yang lainnya secara umum memiliki banyak kesamaan. Fungsi manajemen menurut Henry Fayol dan GR Terry menyebutkan ada 4 fungsi yang utama dari sebuah manajemen, Perencanaan - Pengorganisasian - Pengarahan - Pengendalian. 1. Planning (Fungsi Perencanaan) Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum memutuskan karena ini adalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara total dalam perusahaan kedepannya. Fungsi fungsi manajemen yang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan yang matang. Kegiatan Fungsi Perencanaan Menetapkan arah tujuan dan target bisnis Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut Menentukan sumber daya yang dibutuhkan Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan Pembagian Perencanaan Perencanaan dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi kedalam beberapa jenjang: Top Level Planning (Perencanaan Jenjang Atas) Perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis. Jenjang atas ini memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh. Top level planning menekankan tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung jawab manajemen puncak. Middle Level Planning (Perencanaan Jenjang Menengah) Jenjang perencanaan menengah sifatnya lebih administratif Jenjang menengah menyiapkan cara-cara yang akan ditempuh untuk merealisasikan tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan. Tanggung jawab perencanaan middle level berada pada manajemen menengah. Low Level Planning (Perencanaan Jenjang Bawah) Perencanaan jenjang bawa lebih fokus terhadap bagaimana cara menghasilkan. Jenjang bawah ini lebih mengarah kepada kegiatan operasional perusahaan Manajemen pelaksana adalah pihak yang bertanggung jawab dalam perencanaan jenjang bawa ini Syarat Fungsi Perencanaan Perencanaan yang baik selayaknya memenuhi beberapa syarat syarat berikut: Mempunyai tujuan yang jelas Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya Memuat analisis pada pekerjaan yang akan dilakukan Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras pada tiap-tiap bagian Segala sesuatu yang tersedia bisa dipergunakan secara efektif serta berdaya guna Manfaat Fungsi Perencanaan Beberapa manfaat dari adanya fungsi perencanaan, diantaranya : Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat dan kegiatan pada tiap-tiap unit akan lebih terorganisir kearah tujuan yang sama Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi Memudahkan pengawasan Menjadi pedoman dasar di dalam menjalankan kegiatan 2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian) Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk mengawasi dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi. Tugas apa yang harus dikerjakan ? Siapa personil yang akan melakukannya ? Bagaimana tugasnya dikelompokkan ? Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap tugas tersebut ? Semua telah ditentukan dalam fungsi organizing manajemen Kegiatan Organizing Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetapkan prosedur yang diperlukan Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga kerja Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat. Unsur-unsur Organizing Sekelompok orang yang diarahkan untuk bekerja sama Melakukan kegiatan yang sudah ditetapkan Kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan Manfaat Organizing Pembagian tugas-tugas bisa sesuai dengan kondisi perusahaan Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan. Fungsi Organizing Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksana Adanya pembagian tugas yang jelas Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk bisa mengkoordinasikan semua kegiatan yang dilakukan 3. Directing (Fungsi Pengarahan) Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien. Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan : Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif dan efisien. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan 4. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan) Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan. Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya: Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator yang sudah ditetapkan Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan malternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi. Controlling akan berjalan efektif dengan memperhatikan hal hal berikut : Routing (jalur), manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan mudah mengetahui letak dimana suatu kesalahan sering terjadi. Scheduling (penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan semestinya pengawasan harus dijalankan. Kadang-kadang, pengawasan yang terjadwal mungkin tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan sebaliknya, sesuatu yang dijalankan secara mendadak malah lebih berguna. Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya supaya suatu pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Perintah bisa membuat sebuah pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, dan pada ujungnya apabila terjadi kesalahan, bisa dengan mudah diidentifikasi siapa yang melakukan kesalahan Follow Up (tindak lanjut), Manajer mencarikan solusi apabila terdapat kesalahan yang ditemukan. Tindak lanjut bisa dengan memberikan peringatan terhadap pihak yang sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali

Senin, 12 Desember 2016

Manfaat dan Tujuan Mempelajari TIK

Adapun Manfaat dari mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu sebagai berikut : Pelajaran TIK juga mempermudah siswa dalam mengenal internet dan memafaatkannya untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga, Tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah: Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat. Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri. Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari hari. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.

Fungsi Teknologi Informasi :Penggunaan TI « Teknology Informasi

Ada 6 Fungsi dari Teknologi Informasi: 1.Menangkap (Capture), Mengkompilasikan catatan u catatan rinci dari aktivitas u aktivitas. Misalnya menerima inputan dari keyboard, scanner, mic, dsb. 2.Mengolah (Processing), Mengolah/memproses data masukan yang diterima untuk menjadi informasi. Pengolahan/pemrosesan data dapat berupa mengkonversi(mengubah data ke bentuk lain), menganalisis (analisa kondisi), menghitung (kalkulasi), mensintesis (penggabungan) segala bantuk data dan informasi. Data processing : memproses dan mengolah data menjadi suatu informasi. Information Processing : suatu aktivitas computer yang memproses dan mengolah suatu tipe/bentuk dari informasi dan merubahnya menjadi tipe/bentuk yang lain dari informasi. Multimedia system : suatu system komuter yang dapat memproses berbagai tipe / bentuk dari informasi secara bersamaan (simultan). 3.Menghasilkan (Generating), Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna. Misalnya laporan-laporan, table, grafik, dsb. 4.Menyimpan (Storage) ,Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnya : simpan ke harddisk, tape, disket, CD, dsb. 5.Mencari kembali (Rertrival), Menelusuri ,mendapat kembali informasi atau mengkopi (Copy) data dan informasi yang sudah tersimpan. Misalnya mencari kembali supplier yang sudah lunas, dsb. 6.MenTransmisi (Transmission), Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan komputer. Misalnya mengirimkan data penjualan dari user A ke user lainnya, dsb.

Macam Macam Perangkat Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi

Macam-macam perangkat TIK Teknologi secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Sehinga peralatan teknologi informasi dan komunikasi akan sedikit berbeda, walupun secara garis besar sama. Bertikut macam-macam perangkat teknologi informasi dan komunikasi : contoh perangkat TIK Contoh Perangkat Teknologi Informasi : . Komputer . Notebook . Netbook . Tablet . Televisi . Radio . Koran / Majalah . Mp3 player . Video player . Camera Digital . Kalkulator Sedangkat Contoh Perangkat Teknologi Komunikasi : . Telephone / Handphone . Faximile . Telegraph . Email / Mesenger . Surat Pos MACAM MACAM PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI Pro.Co.Id – Disaat ini kita merasakan pesatnya perkembangan teknologi yang menakjubkan di era modern ini, khususnya dalam bidang teknologi sperti teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Macam-macam teknologi pun berkembang lebih canggih dan pesat guna untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Perangkat teknologi informasi merupakan segala jenis peralatan yang digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Komunikasi pada saat ini merupakan sesuatu yang sangat penting bagi seluruh manusia di dunia. Pada zaman dahulu orang-orang purba berkomunikasi melalui coretan atau lukisan yang ada di dalam gua. MACAM MACAM PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI Komputer Komputer merupakan alat berupa hardware dan software yang digunakan untuk membantu dalam mengolah data menjadi informasi dan menyimpannya untuk ditampilkan di lain waktu. Informasi yang dihasilkan komputer dapat berupa tulisan, gambar, suara, video, dan animasi. Notebook Notebook yaitu peralatan yang fungsinya sama dengan komputer tetapi bentuknya praktis dapat di lipat dan dibawa-bawa karena menggunakan bantuan baterai charger sehingga bisa digunakan tanpa menggunakan listrik. Notebook atau laptop hadir dengan beragam bentuk dan ukuran. Perangkat ini memiliki fungsi yang sama dengan komputer. Hanya saja, pembuatannya sengaja dibuat lebih praktis sehingga dapat dilipat dan mudah untuk dibawa ke mana pun. Netbook Netbook adalah Komputer sejenis Notebook namun ukurannya lebih diperkecil dan spesifikasi hardwarenya lebih rendah serta ada beberapa fitur yang dihilangkan dengan tujuan memperkecil ukuran, serta menurunkan harga dari sebuah Netbook itu sendiri. Tablet Tablet PC adalah laptop atau komputer portable berbentuk buku. Memiliki layar sentuh atau teknologi tablet digital yang memungkinkan pengguna komputer mempergunakan stylus atau pulpen digital selain keyboard ataupun mouse komputer. Televisi Televisi merupakan perangkat teknologi informasi yang berupa sistem pnyiaran yang disertai dengan gambar (visual) dan suara (audio). Oleh karena itu perangkat ini digunakan untuk menyampaikan informasi dlam bentuk gambar bergerak atau video secara langsung. Radio Radio merupakan perangkat teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal. Perangkat elektronik ini memiliki fungsi untuk menyampaikan Informasi berupa suara dari station pemancar melalui frekuensi yang telah ditetapkan. Radio menggunakan gelombang elektro-magnetik untuk mengirimkan suara melalui udara. Koran Koran yaitu media cetak yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang berupa tulisan dan gambar yang terbit setiap hari yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. Mp3 Player Mp3 Player merupakan peralatan yang dapat menyimpan data sekaligus dapat digunakan untuk memutar music dan mendengarkan Radio Video Player Video player adalah istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan software komputer untuk memainkan file video. Kamera Digital Kamera digital merupakan perangkat teknologi yang biasa digunakan untuk mengabadikan gambar atau video dengan menggunakan metode penyimpanan secara digital atau disk. Kalkulator Kalkulator merupakan alat yang digunakan untuk menjumlahkan atau menghitung bebagai satuan. MACAM MACAM PERANGKAT TEKNOLOGI KOMUNIKASI Telephone / Handphone Handphone atau biasa disebut telepon genggam atau yang sering dikenal dengan nama Ponsel merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). Faximile Faximile adalah alat pengirim dokumen atau gambar dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan saluran telepon. Pengiriman bisa dilakukan apabila pengirim dan penerima sama-sama mengaktifkan mesin ini. Telegraph Telegraph merupakan sebuah mesin/alat yang menggunakan teknologi telegrafi untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak jauh. Email / Messenger Email adalah surat melalui media elektronik. Sebenarnya email merupakan singkatan dari “Electronic mail”. Melalui email kita dapat mengirim surat elektronik baik berupa teks maupun gabungan dengan gambar, yang dikirimkan dari satu alamat email ke alamat lain di jaringan internet. Surat Pos Surat pos merupakan media pengiriman surat biasa melalui jasa pengiriman paket pos. Mungkin bagi beberapa orang akan sedikit bingung antara peralatan komunikasi dan informasi. Secara mudahnya peralatan informasi adalah sebagai sarana menyampaikan informasi atau data dari satu orang ke orang lain. Sedangkan sarana peralatan komunikasi adalah sarana untuk berkomunikasi.

Pengertian Teknologi Informasi, Tujuan, Fungsi & Menurut Para Ahli

Pengertian Teknologi Informasi adalah fasilitas-fasilitas yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak dalam mendukung dan meningkatkan kualitas informasi untuk setiap lapisan masyarakat secara cepat dan berkualitas. Sedangkan menurut Wikipedia, bahwa pengertian teknologi Informasi (IT) adalah istilah umum tekologi untuk membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan menyebarkan informasi. Tujuan teknologi informasi adalah untuk memecahkan suatu masalah, membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam aktivitas manusia Pengertian Teknologi Informasi (IT) Menurut Para Ahli Haag dan Keen (1996): Pengertian teknologi informasi menurut Haag dan Keen bahwa teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Oxford English Dictonary (OED): Pengertian teknologi informasi menurut Oxford English Dictionary adalah hardware dan software dan bisa termasuk di dalamnya jaringan dan telekomunikasi yang biasanya dalah konteks bisnis atau usaha. Williams dan Sawyer (2003): Menurut williams dan sawyer, bahwa pengertian teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video. Martin (1999): Menurut martin bahwa teknologi informasi merupakan teknologi yang tidak hanya pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan mencaku teknologi komunikasi untuk mengirim atau menyebarluaskan informasi. Fungsi Teknologi Informasi Fungsi Teknologi Informasi (IT) - Ada enam fungsi Teknologi Informasi antara lain sebagai berikut... 1. Menangkap (Capture) 2. Mengolah (Processing); Mengolah/memproses data masukkan yang diterima untuk menjadi suatu informasi. Pengolahan atau pemrosesan dapat berupa pengubahan data ke bentuk lain (konversi), analisis kondisi (analisis), perhitungan (kalkulasi), penggabungan (sintetis), segalah bentuk data dan informasi. 3. Menghasilkan (Generating); Menghasilkan atau mengorganisasi informasi dengan bentuk yang berguna. 4. Menyimpan (Store); Merekam atau menyimpan data dan informasi ke dalam suatu media untuk keperluan lainnya. Contohnya disket, hardisk, tape, compact disk dan sebagainya. 5. Mencari kembali (Retrival); Menelusuri mendapatkan kembali informasi atau menyalin (copy) data dan informasi yang telah tersimpan, contohnya spplier yang sudah lunas, dan sebagainya. 6. Transmisi (Transmission); Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi yang lain dengan melalui jaringan komputer.

pengertian dan pengantar manajemen

A. Pengertian Manajemen Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya: Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Dayat, n.d,p.6). George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management” memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Dayat, n.d,p.6). Ensiclopedia of The Social Sciences Manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi. Mary Parker Follet Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain Thomas H. Nelson Manajemen perusahaan adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan. G.R. Terri, Manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. James A. F. Stoner Manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oei Liang Lie Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. B. Pengantar Manajemen Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, mengarah-kan, mengoordinasikan serta mengawasi kegiatan mencapai secara efisien dan efektif tujuan organisasi. Proses manajemen dilakukan oleh manajemen bawah, menengah dan puncak. Manajemen dalam pengertian orang menjalankan peranan melakukan hubungan pribadi, pemberi informasi dan pengambil keputusan. Manajemen harus berketerampilan konseptual, manusiawi, dan teknis. Sejarah Manajemen Manajemen dapat dianggap sebagai suatu seni atau ilmu atau profesi. Manajemen sukses ada semenjak tahun 5000 SM dan berkembang terus sampai saat ini melalui pendekatan klasik, perilaku kuantitatif dan modern. Perkembangan terakhir manajemen berupa pemikiran tentang kriteria sukses dari perusahaan konsultan McKinsey. Konsep Manajemen Masa Depan Manajemen masa depan bertujuan meningkatkan ROI, produktivitas dan kualitas hidup manusia. Manajemen masa depan mendasarkan tindakannya pada aspek kuantitatif dan perilaku manusia. Manajemen masa depan akan menghadapi isu inflasi, sumber daya yang makin langka, nilai sosial budaya masyarakat, teknologi, hubungan karyawan dan manajemen, etika dan tanggung jawab sosial, konflik-konflik dan globalisasi. Manajemen masa depan akan menghadapi masalah yang datang dari sektor industri dengan jasa dan untuk itu perlu informasi yang dicari dengan sistem informasi manajemen yang baik.

PENGERTIAN AKUNTANSI

1 Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Akuntansi sebagai seni : Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya, dikatakan sebagai seni maka yang dimaksud adalah cara menerapkannya. Akuntansi sebagai sains : Akuntansi sebagai bidang pengetahuan yang menjelaskan fenomena akuntansi secara objektif, apa adanya, dan bebas nilai. Akuntansi sebagai teknologi : Penggunaan pengetahuan ilmiah dalam suatu wilayah negara untuk menyediakan informasi keuangan dalam rangka mencapai tujuan sosial dan ekonomik. Perekayasaan pelaporan keuangan dalam suatu masyarakat (negara) dalam rangka pencapaian tujuan Negara. 2 Manfaat Informasi Akuntansi Informasi akuntansi keuangan menunjukkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan yg digunakan oleh para pemakai sesuai dgn kepentingan masing-masing. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan memberikan informasi mengenai: posisi keuangan, kinerja keuangan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan menyajikan informasi : aset; liabilitas; ekuitas; pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik arus kas Manfaat Laporan Keuangan Investor. Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja. Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan. Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan. Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang diperkerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. I.3 Bidang Akuntansi Bidang – bidang akuntansi diantaranya adalah: Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. Bidang ini berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan yang dihasilkan bersifat serba guna (general purpose). Akuntansi Keuangan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya meliputi pencatatan kegiatan finansial yang bertujuan untuk dapat menyajikan laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal atau laporan laba ditahan selama jangka waktu tertentu. Laporan keuangan ini dapat dimanfaatkan oleh pihak- pihak yang membutuhkan sebagai informasi guna pengambilan keputusan dan kebijakan yang rasional dan relevan. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) Pemeriksaan akuntansi (auditing) adalah bidang Akuntansi yang melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap hasil pencatatan dan laporan keuangan suatu badan, baik perusahaan maupun pemerintah. Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat dipercaya namun terdapat tujuan lainnya seperti ketaatan terhadap kebijakan, prosedur serta menilai efesiensi dan efektifitas suatu kegiatan. Konsep yang mendasari auditing adalah objektifitas dan independensi dari pemeriksa serta kerahasiaan serta pengumpulan bukti-bukti yang cukup relevan. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) Akuntansi Manajemen adalah bidang Akuntansi yang bertujuan memberikan informasi kepada manajemen dalam menjalankan usahanya. Banyak hal yang terdapat dalam Akuntansi Biaya yang data-datanya dimanfaatkan oleh Akuntansi Manajemen. Jadi, meskipun kedua bidang akuntansi ini berbeda tujuannya, namun dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan Beberapa kegunaan akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Pengendalian perusahaan melalui aktivitas yang dijalankan (activity based management) merupakan tren baru dalam akuntansi manajemen. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) Akuntansi Biaya adalah bidang Akuntansi yang mencatat dan menghitung serta menganaiisis data biaya pada perusahaan industri dalam usaha menentukan besalnya harga pokok produksi suatu barang atau produk. Untuk itu dengan Akuntansi Biaya akan didapatkan laporan harga untuk menyusun laporan keuangan. Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya. Akuntansi biaya telah mengarahkan pada penetapan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing). Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisis data mengenai biaya, baik biaya yang telah maupun yang akan terjadi. Akuntansi Perpajakan Perpajakan adalah bidang akuntansi yang menekankan pada masalah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau perseorangan kepada pemerintah. Dalam perpajakan akan dibahas tentang hukum-hukum dan perhitungan-perhtiungannya dalam usaha menetapkan besamya pajak tersebut. Peranggaran (Budgeting) Peranggaran adalah bidang Akuntansi yang melakukan kegiatannya dengan menyusun anggaran, baik pendapatan maupun biaya atas dasar. pedoman-pedoman tertentu maupun standar dari suatu badan. Anggaran merupakan pedoman bagi perusahaan, perorangan atau pemerintah dalam melakukan kegiatan finansialnya di masa yang akan datang. Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan pengawasannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan. Anggaran berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan serta nilai uangnya di masa datang. 7.Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting) Akuntansi Pemerintahan adalah bidang Akuntansi Keuangan yang diterapkan di lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan ini bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan, pengendalian dan pengawasan keuangan pemerintah/negara. Akuntansi pemerintahan diharapkan dapat mengatur administrasi keuangan negara dengan baik’ Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi di badan pemerintahan. Akuntansi pemerintahan menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan dari administrasi keuangan negara. Sistem Akuntansi (Accounting System) Sistem Akuntansi adalah bidang Akuntansi yang melaksanakan kegiatan dengan merancang cara melakukan pencatatan akuntansi supaya aman, efektif dan efisien, mulai dari mengorganisir dokumen, formulir-formulir dan menyusun prosedur pencatatannya. Akuntansi Pendidikan Akuntansi Pendidikan adalah bidang akuntansi berupa pelayanan pendidikan akuntansi kepada masyarakat melalui berbagai lembaga pendidik yang ada agar menghasilkan para akuntan terampil dan professional. I.4 Profesi Akuntansi Bidang profesi akuntan dapat digolongkan menjadi beberapa yaitu: Akuntan Publik Akuntan Swasta Akuntan Pemerintah Akuntan Pendidik PENGERTIAN AKUNTANSI

Pengertian Ekonomi Mikro

Pengertian ilmu Ekonomi Ilmu enonomi menurut Prof. P.A. Samuelson, seorang ahli ekonomi mengemukakan, “Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan cara atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang dan di masa mendatang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat. Ilmu ekonomi menganalisis biaya dan keuntungan serta memperbaiki corak penggunaan sumber daya-sumber daya.” Pada dasarnya ilmu ekonomi mempelajari perihal pilihan dan keputusan yang dilakukan setiap orang dalam memobilisasi dan mengalokasikan sumber ekonomi yang jumlahnya terbatas terhadap alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Teori dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua, yaitu teori ekonomi mikro yang membahas permasalahan bersifat parsial atau bagian kecil dari kegiatan perekonomian, dan teori ekonomi makro, yang membahas permasalahan ekonomi yang bersifat global atau menyeluruh. Pembahasan ini masih sekilas tantang teori ekonomi mikro. Pengertian Ekonomi Mikro Pernahkah melihat kegiatan di pasar? Perhatikan perilaku pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi. Ya, mereka saling menawar harga untuk mendapatkan kesepakatan harga atas barang atau jasa yang mereka butuhkan. Dari transaksi yang terjadi di pasar itulah sesungguhnya kita telah belajar tentang ekonomi mikro. Pengertian ilmu ekonomi mikro (micro economics) adalah ilmu ekonomi yang mengkhususkan untuk mempelajari perilaku individu manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Ekonomi mikro pada dasarnya mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan, untuk memperoleh kepuasan maksimum. Ekonomi Mikro juga mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Ruang Lingkup Kajian Ekonomi Mikro Ruang lingkup kajian ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen. Tradisi berlandaskan teori Adam Smith. Ekonomi mikro dengan demikian memiliki ruang lingkup pada produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam dunia ekonomi yang nyata adalah individu-individu pada rumah tangga keluarga, masyarakat, atau perusahaan. Aktivitas unit-unit ekonomi yang dikaji dalam ekonomi mikro di antaranya sebagai berikut. Mempelajari bagaimana perilaku seseorang sebagai konsumen, sebagai pemilik sumber-sumber ekonomi dan sebagai produsen. Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa mulai dari produsen sampai pada konsumen. Mempelajari bagaimana harga-harga barang dan jasa itu dapat terbentuk. Mempelajari bagaimana produsen dalam menentukan tingkat produksi agar tercapai keuntungan yang maksimum. Mempelajari bagaimana konsumen atau rumah tangga mengalokasikan pendapatannya yang sangat terbatas untuk barang dan jasa yang dibutuhkan sehingga tercapai kepuasan maksimum. Unit-unit ekonomi skala mikro tersebut harus berusaha mengalokasikan sumberdaya ekonomi yang terbatas untuk mampu mengoiptimalkan tingkat pemuasan kebutuhannya. Jadi melalui kajian/analisis ekonomi mikro dapat diperoleh kejelasan mengapa orangtua kamu harus mengatur dan membuat alokasi yang tepat dari pendapatan yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan hidup keluargamu, termasuk mengalokasikannya untuk keperluan pembelian peralatan sekolah, kuliah, dan sebagainya. Masalah yang dianalisis dalam ekonomi mikro adalah: Interaksi di pasar barang. Tingkah laku penjual dan pembeli Interaksi di pasar faktor-faktor produksi Teori ekonomi mikro menganggap bahwa faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, dan Tengusaha) yang dimiliki oleh masyarakat sifatnya terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas. Untuk itu masyarakat harus dapat memilih kegiatan ekonomi, yang meliputi kegiatan dalam memproduksi, menyalurkan, dan menggunakan barang maupun jasa.

Ads Inside Post

Disqus Shortname

Comments system